Melihat Egy Maulana Vikri sebagai 'Komoditas Dagang'
Dia telah diberi kontrak kesepuluh bersama tim Polandia. Kedatangan anak jalanan 17 tahun di Medan ini akan menawarkan keuntungan yang fantastis bagi aspek keuangan klub selain untuk Indonesia.
Segera setelah kemunculan Egy, Gdansk telah mendapatkan setidaknya tentang pengenalan merek dari Indonesia. Ya, segera setelah Egy menggabungkan klub degradasi dalam kontes Ekstraklasa, pengikut resmi klub Instagram meningkat secara radikal menjadi 500 persen.
Pertumbuhannya cukup dramatis.
Awalnya, mungkin tidak ada yang mengerti klub bernama Lechia Gdansk. Sejak klub yang berdiri sejak 1945 itu terakhir kali menjadi klub kejuaraan di Piala Dunia 1955 dan tidak pernah menang di liga di mana posisi terbaiknya di nomor tiga di musim 1955/56. Waktu sebelumnya adalah pertandingan dalam persaingan antara klub Eropa jika mereka kalah dari Juventus di Cup Winner pada 1983.
Bicaralah dengan klub yang sama persis di Polandia, mungkin pria dan wanita Indonesia lebih mengenal Legia Warsawa. Motifnya, klub tersebut merupakan klub besar di Polandia yang kerap tampil di Liga Champions. Otomatis jika berbicara popularitas tergantung dari jumlah pengikut jejaring sosial, Marsaw adalah klub yang paling populer juga mendapat pengikut maksimal.
Namun, prevalensinya pun berbeda. Ini sebenarnya yang sebenarnya.
"Tanggapan kami memang gila dari Indonesia akun Instagram kami naik 500 persen dalam 3 kali Kami memiliki 26.000 penggemar (pada hari Jumat, 09/03) namun hari ini (sebelum Senin 12/03) 137.000 dan berkembang," aku Jakub Staszkiewicz berfungsi di dalam media mereka di klub
Perlu diketahui, saat panduan ini ditulis jumlah pengikut Lechia di Instagram telah mencapai 147 juta sementara tanah Warsawa mencapai 137 juta.
Melihat Egy Maulana Vikri sebagai 'Komoditas Dagang'
Reviewed by Unknown
on
March 13, 2018
Rating: