![]() |
| Leroy Sane |
Detik Bola Piala Dunia – Bila bicara masalah Leroy Sane (22), umumnya orang juga akan mengatakan pemain asal Jerman ini, jadi satu diantara pemain muda paling baik sekarang ini. Dengan kekuatan individu, serta kecepatan larinya yang istimewa, rasa-rasanya susah untuk menepikan Sane demikian saja.
Terlebih, pada musim 2017/2018 lantas, Sane berkembang cepat dengan Manchester City arahan Pep Guardiola. Tanpa ada diganggu problem cedera seperti pada musim terlebih dulu, Sane membuat trio maut di ruang dapur serangan Manchester City, dengan Kevin De Bruyne serta Raheem Sterling.
Karena ide ketiganya, City dapat mencapai titel juara liga serta Piala Liga musim 2017/2018 dengan penuh style. Sane sendiri, dapat mencatat 14 gol serta 19 assist dari keseluruhan 49 tampilan. Perform oke ini, membuatnya diganjar penghargaan Pemain Muda Paling baik liga Inggris.
Sepintas, bila lihat perform trio De Bruyne-Sane-Sterling di City, susah untuk tidak lihat mereka beraksi di Piala Dunia 2018. Tapi, rupanya itu tidak berlaku buat Joachim Loew, pelatih timnas Jerman. Di luar sangkaan, pada Senin (4/6), Sane dicoret, tempatnya digeser oleh Julian Brandt, pemain sayap punya Bayer Leverkusen.
Mungkin saja ketentuan Loew ini terlihat aneh. Karna, sewaktu timnas Belgia berupaya menggabungkan kemampuan De Bruyne dengan skill Eden Hazard, serta timnas Inggris berupaya menduetkan Raheem Sterling serta Harry Kane, Loew jadi mencoret Sane. Tapi, bila diliat lagi, ketentuan Loew telah pas.
Satu hal yang butuh digarisbawahi yaitu, ada ketidaksamaan " mindset " mendasar, pada Gareth Southgate (pelatih timnas Inggris) serta Roberto Martinez (pelatih Belgia) dengan Loew. Southgate serta Martinez keduanya sama masih tetap ada di step " membuat system permainan yang dapat mensupport kekuatan paling baik pemain bintang ".
Sedang Loew telah ada pada step " membuat tim, yang terbagi dalam pemain-pemain yang dapat beradaptasi, atau sesuai sama system permainan yang telah ada ".
Langkah berfikir Loew berikut, yang selanjutnya buat Sane dicoret. Memanglah, dibawah arahan Loew, Tim Panser memanglah telah miliki system permainan paten dalam bentuk " counter pressing ", yang dengan simpel menghadirkan kerja sama tim (timgeist) yang kompak, baik ketika menyerang ataupun bertahan.
Disini, kehadiran pemain berkemampuan individu istimewa jadi juga akan mengacaukan system permainan yang telah ada. Ini juga akan jadi titik lemah, yang riskan diungkape lawan. Jadi, berikut penyebabnya paling utama, kenapa Sane dicoret Loew, terkecuali karna perform kurang bagusnya waktu berseragan Der Panzer (12 kali main, 0 gol).
Pada intinya, skema tim Panser ala Loew, perlu pemain yang siap bermain untuk (serta jadi) tim, serta sesuai sama skema permainan tim, bukanlah hanya " jago gocek " atau " juara lari kencang ". Walau berkesan kaku, karena keteguhan Loew berikut, timnas Jerman dapat berkelanjutan berkompetisi di level atas, termasuk juga memenangkan Piala Dunia 2014 yang lalu.
Pencoretan Sane oleh Loew memanglah mengagetkan. Tapi, di balik surprise ini, kita lihat dengan, satu tim bukanlah hanya diliat dari kelebihan setiap individu belaka, karna tim yaitu satu system, yang terbagi dalam beberapa individu, yang ingin bekerja jadi satu kesatuan utuh. Tidak ada kesatuan ini, satu tim takkan sempat jadi tim sepenuhnya.
Di Balik Pencoretan Leroy Sane
Reviewed by Unknown
on
June 05, 2018
Rating:
Reviewed by Unknown
on
June 05, 2018
Rating:




No comments: